Jakarta - Semakin tinggi popularitas sebuah produk di pasar, maka semakin besar pula peluang produk lain mencontohnya, baik sebagian atau keseluruhan. Tidak terkecuali dengan brand helm Nolan asal Italia.
Banyaknya penggemar Nolan di Indonesia, tidak menutup kemungkinan menjadi peluang bisnis untuk meraup keuntungan dengan cara yang singkat (instan). Baik sekedar meniru desain atau lebih ekstrim membawa nama Nolan.
Kemungkinan munculnya duplikasi helm Nolan di pasar memang tidak bisa dipungkiri. Namun, Nolan Group sendiri tidak merasa khawatir akan hal tersebut.
Melalui perwakilannya, Luca Farina, saat menghadiri pengumuman kerjasama eksklusif Nolan Group dengan PT Prakarsa Abadi Sentosa (PAS) selaku distributor resmi Nolan, di Jakarta (21/1), mengatakan bahwa mereka mengklaim helm Nolan sangat sulit untuk diduplikasi atau ditiru.
Alasan pertama, “Bahwa produk helm Nolan mengutamakan unsur kualitas dan keamanan.”
Di mana, lanjut Luca, Nolan Group sejak puluhan tahun sudah menetapkan standard produknya dibuat dengan pilihan material nomor satu. Salah satunya lexan.
“Bahan lexan merupakan level tertinggi dari material helm. Ini merupakan standard helm yang digunakan oleh para astronot NASA. Nolan menggunakan itu dan meraciknya dengan polycarbonate,” katanya.
Kedua, Nolan sudah melalui pengujian berlapis, melalui tiga standard yakni endurance test on component, endurance test on helmets, dan impact test on helmets.
Setelah kedua standardisasi dicapai, Nolan juga sudah menetapkan sertifikasi pasar Eropa yang ketat, sambungnya. Dan sertifikasi ini diberlakukan ketika helm dipasarkan ke negara manapun, tanpa terkecuali.
Jadi tegas Luca, helm Nolan yang didistribusikan oleh PAS untuk pasar Indonesia juga memiliki standard sama, karena memang langsung diimport dari pabrik di Italia. Bukan dari Cina atau lainnya.
Lantas, “Bagaimana jika ternyata di pasaran ada helm Nolan tiruan (kw)? Kalau hanya desain mungkin tidak terlalu risau, sementara kualitas itu tidak mungkin, tapi jika ada sampai menggunakan merek Nolan, maka akan kita tindak tegas dan kemudian di-stop.” (*/dp)
Post A Comment: