Jakarta - Regulasi yang dikeluarkan oleh Pengurus Pusat Ikatan Motor Indonesia (PP IMI), perihal penggunaan dua merek ban yaitu FDR dan IRC, dapat merangsang kedua perusahaan itu mengenalkan produk barunya.
Pasalnya dengan berlakunya regulasi tersebut, secara terbuka perang kualitas akan terjadi. Dengan begitu tentu perusahaan ban tersebut tidak rela produknya dikalahkan oleh produk lain, selain itu produk baru ini juga untuk menunjang perkembangan teknologi pada motor balap, karena peran ban sangat penting di dalam dunia balap.
“Sebelumnya, kami menyambut gembira dengan berlakunya dua merek ban yang bisa dipakai di Motoprix. Hal itu tentu menjadikan kami semakin semangat dalam menciptakan ban yang berkualitas. Jika misalnya kami tidak ada kesempatan ikut balap, maka proses pengembangan ban tetap kami jalankan, apalagi ini kami diberikan ruang,” ungkap Dodiyanto, Marketing Product Development PT. Gajah Tunggal Tbk – Produsen ban IRC.
Soal ban baru, pria yang gemar jogging ini secara malu-malu mengungkapkan akan mengeluarkan ban baru pada awal seri nanti. “Namanya nanti saja ya, yang jelas ban ini diciptakan untuk kondisi sirkuit gerimis. Memang idealnya balapan itu hanya menggunakan dua tipe ban, yaitu ban basah dan ban slick. Tapi di Indonesia berbeda, karena kebanyakan balapan dilakukan di sirkuit dadakan. Dari pengalaman kami, biasanya tim dan pebalap suka bingung ketika balap dalam kondisi mendung. Nah, ban ini nantinya yang akan menjawab kebingungan para tim dan pebalap tersebut,” tambahnya.
Sementara, FDR juga tidak mau kalah. Lewat Andre Satrio yang menjabat Marketing Technical Support and Development PT Suryaraya Rubberindo Industri — produsen FDR Tire menyatakan kepada Dapurpacu.com bahwa pihaknya juga akan mengeluarkan produk baru.
Walaupun sama saja, Andre juga malu-malu mengungkapkan nanti saja ya nama bannya. “Tapi yang jelas, produk kami akan dikenalkan pada Motoprix seri pertama region Jawa. Ban itu nantinya secara durability, profil ban akan lebih baik dari yang sebelumnya,” tambahnya.
Di dalam regulasi tertera ada 12 tipe dari kedua merek tersebut yang akan digunakan di ajang Motoprix seperti FDR 7 tipe yaitu FR75 (slick), MP27, MP57, MP76, MP96, Sport XT dan Sport XR. Sementara IRC hadir dengan tipe Fasti 1, Fasti 2, Fasti 3, Razzo 166 dan Razzo 221.
Nah, dengan hadirnya produk baru dari kedua merek tersebut berarti akan bertambah jumlah tipe yang boleh digunakan. Tetapi menurut aturannya penyuplai suatu produk harus daftar kepada pihak IMI. Berarti ada dana yang harus diberikan oleh produsen agar produknya bisa dipakai di ajang balapan tersebut.
Konon, nilainya mencapai Rp 2 miliar. Namun saat ditanyakan kepada Dodi dan Andre keduanya kompak menjawab, kalau produk baru biasanya tidak bayar. Hanya lapor saja kepada pihak PP IMI, agar pihak PP IMI mengetahui.
“Iya cukup lapor saja, yang penting nanti perusahaan ban tersebut bisa menjamin kualitas ban baru itu. Selain itu, biasanya kami juga berdiskusi dengan para pebalap yang diajak riset oleh produsen ban, untuk menanyakan kualitas bannya,” terang Medya Saputra, Kabid Olahraga Sepeda Motor PP IMI. (*/dp)
Post A Comment: