Jakarta - Rantai motor berfungsi untuk meneruskan putaran mesin dari counter shaft melalui gir depan ke gir belakang. Tugas ini membuat rantai selalu bergesekan dengan mata gir yang membuat keduanya cepat aus.
Cara termudah supaya tidak cepat aus yakni dengan memberi pelumas. Di luar, konsumen kerap melumasi rantai dengan chain lube maupun oli bekas. Lantas mana yang lebih baik?
Dadan Danil, Training Service 2W, Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengatakan, penggunaan chain lube lebih disarankan karena formula di dalamnya memang disesuaikan untuk kebutuhan rantai.
“Kalau pakai oli bekas dapat merusak rantai. Terutama rantai yang seal type. Di dalam oli bekas sendiri banyak gram besi dari gesekan dengan mesin, dan kadar pelumasannya juga sudah tidak baik,” katanya.
Meski demikian, Dadan tetap menghimbau untuk memilih chain lube yang berkualitas. Sebab tidak semua merek dapat melumasi rantai dengan baik. Untuk Suzuki, SIS sudah punya chain lube khusus.
“Untuk itu kita (Suzuki) sudah punya chain lube sendiri,” katanya. “Memang iya chain lube murah kualitasnya kurang bagus. Waktu motor dicuci rantai kering lagi. Jadi musti sering makainya,” katanya.
Berbeda dengan Dadan, salah satu mekanik di bengkel umum bilangan Gandaria, Jakarta Selatan mengatakan sebaiknya pilih oli bekas untuk rantai. Namun jangan oli yang sudah sangat hitam.
“Kalau chain lube itu gak awet. Gak ngeresep ke rantai. Keseringan justru malah bikin kering. Kalau oli ngeresep dia. Jeleknya paling kotor, kalau kebanyakan nyiprat jadi musti sering cuci,” katanya. (*/dp)
Post A Comment: