Bandung - Sebuah pilihan baru ditawarkan Toyota Astra Motor (TAM) kepada Anda yang sedang mencari kendaraan — harga terjangkau, aman dan nyaman – sebagai transportasi sehari-hari, terutama bagi Anda, anak muda atau yang tua berjiwa muda. Wanita atau pria, enggak masalah.
Toyota menawarkan sebuah entry hatchback, yaitu New Agya yang baru diluncurkan pada April lalu dengan desain eksterior dan interior semakin stylish, lengkap dan modern, serta didukung engine berteknologi terkini, bertenaga, halus dan irit bahan bakar, menggendong mesin VVT-i berkapasitas 1.000 cc dan dual VVT-i 1.200 cc.
Dan untuk membuktikannya, Toyota mengajak para jurnalis merasakan sensasi mengemudi Toyota Agya di Kota Bandung, bertajuk “Maximize Your Fun” Media Test Drive pada akhir pekan (13 dan 14/5).
Dengan pertimbangan Toyota Agya sebagai city car, dari Jakarta wartawan diajak naik kereta wisata menuju kota Bandung.
Tiba di Stasiun Bandung, para jurnalis langsung mengendarai New Agya menuju Sejiwa Coffee, yang memang jadi ikon anak-anak muda Kota Bandung nongkrong sambil mencari inspirasi ataupun sekadar ngobrol bareng teman maupun komunitas.
Duduk di samping kemudi New Agya 1.2 G MT yang dikendarai teman, kesan pertama saya berada dalam kabin, memang berbeda dengan Agya lawas. Dengan postur setinggi 171 cm, posisi duduk terasa lebih nyaman, kaki bisa selonjoran, ditambah dengan desain interior baru, plus head unit yang masih menggunakan model 2 din, tapi terkoneksi dengan bluetooth, semakin membuat perjalanan menuju kawasan anak muda Bandung nongkrong, tidak begitu terasa. Sekalipun, kondisi lalu lintas di kota berjuluk Paris van Java ini, pada akhir pekan cukup padat, bahkan macet di beberapa lokasi.
Selesai mendengarkan presentasi tentang New Agya dan menikmati sarapan di Sejiwa Coffee, perjalanan bersama New Agya berlanjut ke Music Park Centrum Merdeka, tempat anak-anak muda pencinta musik sering nongkrong. Melihat rombongan Agya hadir disana, tak sedikit di antara anak-anak muda yang sedang berkumpul tertarik untuk mendekati beberapa awak media. “Cocok nih, buat kuliah dan jalan-jalan di Kota Bandung,” kata seorang anak muda kepada temannya, sambil menunjuk New Agya berkelir kuning. “Ntar, gw ngomong bokap, ah,” lanjut anak muda tersebut kepada temannya.
New Agya, kini tampil lebih stylish dan advance dengan lampu projector headlamp with led line guide serta desain radiator grille berbentuk trapezoid terlihat semakin modern. Ditambah lagi dengan pilihan warna yang mengikuti selera anak muda masa kini.
Data Toyota menyebutkan, masyarakat Bandung dan Jawa Barat menjadi pelanggan terbesar yang memilih Agya buat kendaraan sehari-hari. Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) Agya di wilayah ini, sedikitnya memberikan kontribusi sekitar 16,9 persen dari total penjualan mobil city car ini.
Sejak diluncurkan pada awal April 2017 lalu, Agya direspon positif oleh pelanggan. SPK yang diperoleh selama Indonesia International Motor Show (IIMS) 2017 saja mencapai 3.900 unit. Tipe manual paling banyak dipilih, mencapai 53,8 persen dari total SPK yang masuk.
Selesai sholat Jumat, perjalanan bersama New Agya berlanjut ke rumah makan LawangWangi. Perjalanan menuju rumah makan yang berlokasi di kawasan Dago Puncrut ini, boleh dibilang cocok untuk menguji performa New Agya 1.2 MT, selain padat dan cukup sempit, kontur jalan juga cukup banyak yang menanjak.
Namun, berkat engine 1.200cc dual VVT-i power 88 PS, New Agya dengan mudah melahap rintangan tersebut tanpa kesulitan.
Sekali lagi, kami diajak kesuatu tempat yang memang bisa merefleksikan gaya hidup anak muda. Rumah berdisain kaca ini, konon sering dikunjungi anak-anak muda kota Bandung, selain menjajal kulinernya, view di kawasan ini sangat indah, dengan latar Kota Bandung.
Masih penasaran dengan kemampuan performa New Agya, city car ini kemudian diajak menari-nari di jalan aspal rusak menuju kawasan Maribaya ini lebih cocok untuk kendaraan berjenis SUV.
Selain jalanannya rusak, kontur jalan menuju kawasan Mulberry Hill ini, cukup banyak tanjakan dan berkelok-kelok. Penumpang yang duduk di belakang, cukup tergoncang dan suara ban beradu dengan batu-batu kerikil sedikit mengganggu, karena masuk ke dalam cabin. Tapi, ini bukan sebuah masalah, jika anda sudah kepincut New Agya.
Sepanjang perjalanan pulang melewati kawasan Lembang – Setiabudi, Toyota Agya menjadi pusat perhatian pengguna mobil lain. Saat berhenti di ruas jalan yang macet, beberapa pengemudi sempat membuka kaca jendela sambil memandang mobil yang kami tumpangi.
Kebetulan beberapa mobil peserta test drive Agya berjalan beriringan. Dapurpacu sempat melihat salah satu keluarga mengacungkan jempolnya ke arah kami, sambil tersenyum kami pun membalas acungan jempolnya.
Perjalanan bersama New Agya hari pertama berakhir di De Paviljoen Hotel jalan Riau, tempat kami melepas lelah. Sebuah hotel, yang katanya cocok untuk kalangan muda pengguna Agya, karena sangat dekat dengan lokasi kuliner, tempat belanja, dan tempat nongkrong anak-anak muda.
Di hari kedua, kami mendapat giliran untuk mencoba New Toyota Agya 1.2 AT. Hari itu, kami diajak mengunjungi Amazing Art World di kawasan Setiabudi.
Museum lukisan 3 dimensi ini, diklaim terbesar di dunia, yang kini menjadi satu daya tarik lagi bagi wisatawan yang berkunjung ke Bandung.
Jalur ini, menurut kami sangat cocok dengan New Agya matic. Dengan kontur jalan yang tidak terlalu menanjak, sedikit lurus tanpa banyak kelokan. Namun, sangat padat dengan kendaraan di kedua lajurnya.
New Agya 1.2 AT dengan mudah melahap tanjakan, menyalip satu dua mobil di depan kami yang lengah menekan pedal gas karena asyik membaca pesan WA atau karena alasan lainnya.
“Oke kok bang, lumayan buat nyalip, gak bolot juga tenaganya untuk kontur jalan seperti ini sih,” kata teman yang duduk di balik kemudi.
Menurut teman ini, varian New Agya manual atau matic, sangat pas buat anak-anak muda terutama yang masih kuliah. Mobil ini, juga sangat cocok sebagai mobil pertama untuk keluarga muda, yang baru mempunyai satu atau dua orang anak berusia 1 sampai 5 tahun ditambah satu orang pengasuh.
Dari kawasan Setiabudi, New Agya diajak bermanuver ke jalan Dago kembali. Kali ini, kami mengajak New Agya ke jalan yang menanjak, sempit dan padat dengan kendaraan pribadi.
Tujuannya adalah The Parlor, sebuah resto yang menawarkan konsep wisata terpadu, ‘one stop holiday’. Tempat ini memang menjadi favorit anak-anak muda Kota Bandung, selain untuk menikmati kulinernya, ada juga art space, clothing, sneaker dll.
Perjalanan menuju The Parlor, menghabiskan waktu yang tidak sedikit. Dari Setiabudi dengan kondisi jalan yang padat dan merayap, kurang lebih satu jam, itupun karena kami menggunakan mobil kompak, lincah, sehingga dengan mudah bisa menyalip, masuk dicelah-celah kendaraan yang terlambat menekan pedal gas atau karena beberapa alasan lain.
Sekarang, tinggal anda yang menentukan pilihan, matic atau manual. Namun, sebelum mengambil keputusan ada baiknya anda menyimak pernyataan dari Toyota Astra Motor (TAM), sejak diperkenalkan pada tahun 2013 kepada publik otomotif tanah air, Toyota Agya hadir dengan kategori mobil murah ramah lingkungan atau low cost green car (LCGC), tapi setelah melalui penyegaran, statusnya tidak lagi sebagai mobil murah.
ini, buktinya, New Agya bukan mobil murah, harganya dibanderol mulai dari Rp. 127,6 juta untuk versi Agya 1.0 E M/T dan Rp 151,9 juta Agya 1.2 A/T TRD (harga OTR untuk DKI Jakarta).
New Agya juga tersedia dengan pilihan warna grey metalic, red, white, silver metalic, hitam, serta warna baru yang lebih berani yellow. (*/dp)
Post A Comment: