Jakarta - Perkembangan mengenai kendaraan otonom atau swa kemudi terus berkembang di dunia, hanya sayangnya di Indonesia masih membutuhkan waktu panjang agar bisa mengaspal di Indonesia.

Menurut Vice President Corporate Communications BMW Group Indonesia, Jodie O’tania, di Jakarta, Selasa (13/06) kemarin, mobil otonom membutuhkan dukungan infrastruktur penunjang agar bisa jalan.

“Di Indonesia kondisi infrastruktur jalan yang belum seragam, kondisi marka jalan, jalanan dan lain-lain harus sama,” tegasnya.

Lanjut Tania, secara global BMW fokus di semi-autonomous driving ini dan memang sudah dihadirkan di beberapa kendaraan BMW. Seperti teknologi yang dikembangkan dalam membaca marka jalan, garis putus-utus, bahkan sampai sesimpel polisi tidur.

“Jadi, kalau bisa dibilang dari BMW Group masa depannya akan sangat diterima dengan baik apabila infrastruktur jelas.”

Produk semi-otonom milik BMW sendiri sudah ada di BMW 730Li. Sedan mewah yang sudah meluncur di Indonesia ini memiliki fitur khusus semiotomatis, dikenal dengan remote control parking. Fitur ini memungkinkan pengendara mengakses lahan parkir yang sempit dengan mudah.

“Para pengendara cukup memarkir mobil menggunakan remote control atau BMW Display Key. Ketika kendaraan melakukan manuver semiotomatis, pengendara cukup mengawasi halangan dari luar,” tegas Tania. (*/dp)
OTOBanten

OTOBanten.id

OTOBanten.id merupakan Media Online Berita Otomotif Seputar Banten dan Nasional

Post A Comment: