Semarang - Toyota Indonesia mendonasikan Alat Peraga Pendidikan dan Transfer Pengetahuan melalui Kuliah Umum di Gedung Teknik Industri, Fakultas Teknik, Department Teknik Industri, Universitas Diponegoro (UNDIP), Semarang.
Aktivitas donasi ini meliputi serah terima alat peraga laboratorium berupa satu paket Laboratorium Lean Manufacturing, satu paket Laboratorium Lean Production System, dan satu unit mesin Kijang Innova kepada mahasiswa Teknik Industri UNDIP.
Ketiga donasi ini ditujukan untuk memberikan simulasi situasi nyata di dunia industri kepada mahasiswa, sehingga dapat menjadi jembatan dalam penciptaan SDM global yang siap pakai. Selain donasi alat peraga pendidikan, pada kesempatan yang sama, Warih Andang Tjahyono, selaku Presiden Direktur PT TMMIN juga menyampaikan kuliah umum mengenai perjalanan Toyota Indonesia di dunia industri bagi para mahasiswa UNDIP.
Acara serah terima donasi dan kuliah umum dihadiri oleh Rektor UNDIP Yos Johan Utama, Presiden Direktur PT TMMIN Warih Andang Tjahjono, Direktur Administration, Corporate & External Affairs PT TMMIN Bob Azam, Direktur Unit Manufacturing Toermoedi serta jajaran akademisi UNDIP dan Manajemen PT TMMIN.
Alasan utama menjadikan UNDIP sebagai salah satu role model perguruan tinggi untuk program “Toyota Berbagi Ilmu”, yaitu karena universitas ini menjadi salah satu dari 10 universitas terbaik berdasarkan penilaian Kemenristek DIKTI tahun lalu.
Selain UNDIP, Toyota sebelumnya juga sudah mendonasikan satu paket Laboratorium Lean Production System kepada Universitas Indonesia (UI) pada 2015.
Rencananya, selain UNDIP dan UI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) juga akan disambangi oleh program Toyota Berbagi Ilmu yang memberikan fokus pada kurikulum pendidikan di Indonesia. Ketiga universitas ini diharapkan dapat menjawab tantangan akan kebutuhan link & match antara dunia industri dan dunia pendidikan.
“Kesenjangan antara kebutuhan industri dan SDM yang berpotensi dapat diatasi melalui keberadaan generasi muda yang menjadi elemen potensial bangsa Indonesia, sehingga kami berharap dengan adanya aktivitas donasi alat peraga pendidikan dan kuliah umum ini, mahasiswa dapat mengenal dunia industri sesungguhnya. Semoga sinergi serta kerjasama dengan praktisi pendidikan dan akademisi professional ini dapat menjadi bekal pengalaman nyata bagi para mahasiswa ketika sudah lulus nanti,” kata Warih Andang, Presiden Direktur PT TMMIN di Semarang, Jumat (9/3).
Sebagai informasi, pengembangan Laboratorium Lean Manufacturing (LML) dan Laboratorium Lean Production System (LPSL) sangat penting untuk mencapai industri manufaktur berdaya saing tinggi.
Materi mata kuliah yang diterapkan di Department Teknik Industri UNDIP tersebut mengambil konsep dasar dari Toyota Production System (TPS) yang ada di Toyota Indonesia.
Lean Manucaturing (LML) adalah penggambaran simulasi TPS dalam produksi mobil dari Line Assy hingga menjadi produk yang diterima oleh konsumen.
Sementara itu, Lean Production System (LPSL) adalah perancangan dan penerapan sistem produksi yang menjamin efisiensi semua faktor yang terlibat, mulai dari penggunaan bahan baku, proses produksi hingga sumber daya manusia (SDM).
LMSL dan LPSL memiliki fungsi untuk menjembatani proses manufaktur dalam skala laboratorium sehingga mahasiswa dapat melakukan pembelajaran dan perubahan khususnya di bidang manufacturing serta memahami keseluruhan konsep TPS.
Keberadaan LMSL dan LPSL mendukung mahasiswa untuk merancang sistem produksi yang bisa mencapai produksi optimal dari sisi volume dan ketepatan waktu dengan biaya yang paling efisien sejalan dengan dinamika atau perkembangan kebutuhan perusahaan. Dalam pengembangannya, selain kurikulum pendidikan yang dimatangkan melalui Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementrian Pendidikan Nasional, Toyota Indonesia juga mentransfer konsep hingga pengadaan peralatan kepada universitas yang menjadi model percontohan. (*/dp)
Post A Comment: