Jakarta - Pencapaian positif tidak hanya diraih PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) dari sektor penjualan saja, melainkan berbagai prestasi lainnya.
Penghargaan bergengsi pun mampu dicapai KTB sebagai Best Distributor (Large size market) 2019 dari Daimler Truck Asia. Penghargaan ini diraih atas pertumbuhan cukup signifikan baik dari sisi sales dan customer service.
Selain itu, KTB juga turut berkontribusi dalam memajukan industri otomotif Indonesia melalui berbagai kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR), salah satunya mendonasikan satu unit Fuso kepada Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang dipergunakan sebagai mobil operasional kemanusiaan.
Kontribusi CSR lainnya di bidang pendidikan, di mana melalui program Fuso Vocational Education Program (VEP) KTB menyumbangkan tiga unit Colt Diesel kepada tiga sekolah SMK binaan baru sebagai pembekalan pelatihan bagi guru dan siswa murid.
KTB juga mendonasi peralatan praktek (toolkit), serta pembekalan soft skill melalui FUSO Belajar dan Menginspirasi di 8 kota. Dalam program ini KTB melibatkan para karyawannya sebagai volunteer untuk berbagai ilmu agar siswa mempersiapkan diri memasuki dunia kerja profesional.
Sedangkan kontribusi di bidang lingkungan, untuk pertama kalinya KTB menggelar Fuso Cleanup Day, sebuah kampanye peduli lingkungan dimana volunteer mengumpulkan sampah plastik dan diserahkan kepada LSM agar didaur ulang menjadi barang yang memiliki nilai jual.
Patuh Pada Regulasi
Beberapa regulasi pemerintah selama 2019 juga membawa dampak pada perilaku konsumen yang menjadi tantangan tersendiri bagi KTB. Kementerian Perindustrian gencar dalam penegakan regulasi over dimension and over loading (ODOL).
Regulasi itu sendiri mengimbau untuk para pemangku kepentingan mulai dari agen pemegang merk, karoseri, pemilik dan pengemudi truk. Pemerintah melakukan penindakan tegas dengan pemberian sanksi bagi truk yang tidak mematuhi autran ODOL.
Untuk mengakomodasi kebutuhan ini, KTB menyediakan Karoseri Portal bagi perusahaan karoseri dan dealer sebagai sumber informasi terkait regulasi khususnya mengenai regulasi muatan truk.
Regulasi lainnya yaitu terkait bahan bakar Biodiesel B30 yang baru-baru ini diimplementasikan, dan KTB berkomitmen untuk menyesuaikan produk-produknya agar bisa ‘menenggak’ BBM tersebut.
KTB meyakini langkah ini dilakukan oleh Pemerintah untuk menghemat anggaran impor minyak sawit. Sejatinya KTB telah mempersiapkan saat regulasi itu dirumuskan dengan melakukan berbagai tes uji.
Serangkaian uji coba saat menggunakan bahan bakar itu dilakukan, salah satu dengan tes uji jalan sejauh 40.000 km tanpa mengalami kendala berarti dan kendaraan dapat beroperasi secara normal.
Saat ini kendaraan Mitsubishi Fuso, khususnya Colt Diesel telah dilengkapi dengan double fuel filter dan dapat menyesuaikan dengan bahan bakar B30. Sementara untuk Fuso dan Fighter akan ada penyesuaian minor.
Dony Hermawan, Head of PR & CSR KTB, mengklaim bahwa seluruh produk Fuso produksi sebelum 2020 bakal disiapkan komponen-komponen pendukung regulasi tersebut.
“Namun bukan merupakan perubahan besar, sehingga jika konsumen berniat untuk menyesuaikan parts kendaraannya maka kami siap menyediakannya sesuai kebutuhan konsumen” pungkas Dony. (*/dp/yogi)
Post A Comment: