Jakarta - PT Asuransi Adira Dinamika Tbk. (Adira Insurance) terus menggaungkan semangat aman dan selamat berlalu lintas kepada masyarakat melalui kampanye I Wanna Get Home Safely (IWGHS).
Kampanye ini terus dilakukan mengingat jumlah kecelakaan lalu lintas di Indonesia yang terus ada, dengan tingkat kerugian materiil yang tidak sedikit.
Tercatat sepanjang periode Januari hingga Oktober 2020 lalu kerugian materiil yang harus keluar mencapai Rp163 miliar, dari total 83.715 kecelakaan yang terjadi.
Untuk terus mengampanyekannya, Adira Insurance mulai memperkenalkan kampanye terbarunya bertajuk #SudahZiapAman. Selain mengajak tetap aman dalam berkendara, Adira Insurance juga menekankan pentingnya perlindungan kendaraan.
Direktur Adira Insurance, Wayan Pariama mengatakan, secara konsisten pihaknya meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berperilaku selamat dan aman di jalan.
Dan selama satu dekade terakhir, lanjut dia, Adira Insurance terus menggiatkan kampanye IWGHS dengan berbagai inisiatif untuk mendukung keselamatan jalan terbaik.
![]() |
Adira Insurance meluncurkan kampanye baru #SudahZiapAman untuk Autocillin secara virtual. |
Adira Insurance meluncurkan kampanye baru #SudahZiapAman untuk Autocillin secara virtual.
“Melanjutkan semangat yang sama, tahun ini kami menghadirkan kampanye baru untuk produk Autocillin yang mampu memberikan rasa aman saat berkendara dengan perlindungan dari risiko-risiko di jalan seperti kecelakaan, banjir, hingga huru-hara,” jelas Wayan.
Kampanye #SudahZiapAman dari produk Autocillin diklaim memberikan rasa aman dan tenang bagi masyarakat dalam berkendara melalui manfaat perlindungan yang komprehensif.
Di sisi lain, Autocilin juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang memudahkan nasabah seperti Autocillin Mobile Claim Application untuk pengajuan klaim secara online.
Ada juga Autocilin Rescue, Autocillin Mobile Service, STNK Renewal Service, hingga layanan 24 jam Adira Care 1500 456, yang memberikan pengendara rasa aman kapan pun dan di mana pun mereka berada.
“Kedepannya, Adira Insurance mengajak semua pemangku kepentingan untuk melakukan upaya kolektif, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat umum, guna menciptakan keamanan dan keselamatan jalan secara berkelanjutan,” tutur Wayan.
Sebagai informasi, belum lama ini Adira Insurance memetakan profil keselamatan jalan di Indonesia melalui Road Safety Behavior Research, yang merupakan inisiatif dari kampanye IWGHS.
Riset itu menyebutkan, rata-rata indeks keselamatan berkendara di 15 kota yang disurvei adalah 76%, di mana ada kesenjangan antara pemahaman dalam keamanan berkendara.
Dalam riset itu diketahui bahwa pengetahuan 87%, kesadaran/sikap 83%, namun perilaku berkendara hanya mencapai 58%. Meski begitu patut diketahui, dalam berkendara ada berbagai risiko tidak terduga yang mengintai pengendara.
Bahkan, data Kementerian Perhubungan RI menyebutkan, sebanyak 61% kecelakaan terjadi karena faktor manusia, 30% faktor sarana prasarana, dan 9% faktor pemenuhan persyaratan laik jalan.
Wayan mengatakan, keamanan dan keselamatan di jalan tidak hanya ditujukan untuk diri sendiri, tetapi untuk kepentingan bersama. Belum lagi risiko-risiko yang harus ditanggung apabila terjadi musibah saat berkendara di jalan.
Sebagai contoh, saat mengalami kecelakaan beruntun, ada pihak-pihak lain yang juga dirugikan dari musibah itu. Penting untuk memiliki asuransi kendaraan yang mampu melindungi secara lengkap baik diri sendiri maupun orang lain.
“Termasuk Tanggung Jawab Pihak Ketiga, yang merupakan salah satu jaminan perluasan dari Autocillin. Kami terus memberikan rasa aman melalui berbagai fitur yang memberikan kemudahan bagi pelanggan,” ujar Wayan.
Pegiat otomotif, Jujuk Margono yang juga hadir dalam peluncuran kampanye #SudahZiapAman, mengungkapkan bahwa sangat disayangkan human errors selama ini menjadi kontributor besar terhadap kasus kecelakaan lalu lintas.
“Padahal, justru faktor ini yang paling bisa dihindari apabila kita selalu memprioritaskan keamanan dan mempersiapkan perlindungan bagi diri, kendaraan dan orang lain,” pungkasnya. (*/yogi)
Post A Comment: