Jakarta - Di tengah perekonomian nasional yang mulai bertumbuh di masa pandemi ini, Adira Financial mampu menunjukkan performa positif di sepanjang 2021 lalu.
Dibuktikan dengan membukukan angka pembiayaan baru yang digelontorkan Adira Finance di segmen industri otomotif, khususnya segmen mobil baru, mobil bekas dan sepeda motor baru.
Tercatat Adira Finance telah mengalokasikan pembiayaan baru hingga Rp25,9 triliun selama tahun lalu, atau tumbuh 39 persen dibandingkan pada 2020.
Sebagai informasi, Kementerian Keuangan memperkirakan ekonomi domestik di 2022 tumbuh lebih tinggi menjadi 5,2% dan inflasi diperkirakan berada dalam kisaran sasaran 3,0±1% pada 2022.
Meski begitu, ekspektasi pengetatan moneter di tahun ini yang akan terjadi juga akan menjadi tantangan bagi industri otomotif dan pembiayaan seiring dengan rencana The FED juga akan menaikkan suku bunga nya.
Adira Finance pun menyambut baik program perpanjangan Pajak Penjualan Barang Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) untuk kendaran bermotor di tahun ini kembali, yang mulai diberlakukan pada 2 Februari lalu.
Keputusan ini diambil oleh Pemerintah berangkat dari makin pulihnya aktivitas ekonomi domestik, yang membuat iklim dunia usaha pun ikut berangsur pulih.
Dibuktikan dengan pencapaian penjualan wholesale mobil baru dan sepeda motor baru nasional yang meningkat signifikan, masing-masing sebesar 67% y/y dan 38% y/y menjadi 887 ribu unit dan 5,1 juta unit.
Untuk tahun ini, kebijakan potongan PPnBM berbeda setiap kuartal-nya untuk kategori mobil murah ramah lingkungan (low-cost green car/LCGC), yang harganya berada di bawah Rp200 juta dan mobil dengan rentang banderol Rp200 juta – Rp250 juta hingga akhir 2022.
Hal ini diperkirakan dapat mendorong penjualan otomotif nasional, terutama pada kategori segmen mobil-mobil LCGC.
Hafid Hadeli, Presiden Direktur Adira Finance mengakui bahwa program subsidi pajak mobil sangat membantu perusahaan-perusahaan pembiayaan seperti Adira Finance.
Atas dasar kondisi tersebut, lanjut dua, pabrikan dan supplier diyakini kembali bergerak setelah tidak berproduksi karena tidak ada permintaan dari konsumen.
“Sekarang semuanya bergerak kembali. Subsidi pada 2021 telah berhasil, dan Gaikindo optimis tahun ini lebih baik dari tahun lalu,” tandasnya. (*/yogi)
Post A Comment: