Cilegon- Debus adalah kesenian bela diri asal masyarakat Sunda Banten di Provinsi Banten. Kesenian ini menyebar ke wilayah Parahyangan dan sekitarnya. Kesenian ini mempertunjukan kemampuan manusia yang kebal terhadap senjata tajam, air keras, dan lain-lain.
Kesenian asli Banten ini berawal pada masa pemerintahan Sultan Maulana Hasanuddin dari Banten pada abad ke-16 (1532-1570). Dan pada zaman Sultan Ageng Tirtayasa dari Banten (1651—1692), Debus menjadi sebuah alat untuk memompa semangat juang rakyat Banten melawan penjajah Belanda pada masa itu.
Kesenian Debus saat ini merupakan kombinasi antara seni tari dan suara yang ditampilkan diberbagai acara baik kebudayaan loka Banten, nasional hingga ke kancah internasional.
Fenomena Debus yang terkenal dengan kebal akan senjata tajam dan lainnya ini pun menjadi suguhan spesial di acara Pengukuhan Pengurus PIONE Chapter Tirtayasa Periode 2022-2024 yang diadakan di Hotel The Royale Krakatau, Kota Cilegon, Sabtu (6/8/2022).
Beberapa member (Piwaners) dari luar Banten pun sempat terkagum dengan memvideokan, namun tak sedikit juga yang menutup matanya karena kengerian beberapa atraksi yang ditampilkan karena bercucuran darah dimana-mana.
Ya, atraksi yang dibawakan oleh sekitar 20 anggota Padepokan Pencak Silat: Bandrong Macan Kumbang Mas Linkungan Karentemu, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon ini rupanya sanggup membuat penontonnya deg-degan.
"Baru kali ini lihat atraksi Debus secara langsung di depan mata, biasanya di TV atau youtube aja," ujar salah satu member dari Lampung.
Acara ini tak hanya dihadiri oleh member Banten (Tirtayasa-red) saja, tapi juga dari 9 chapter lainnya yaitu Lampung, Palembang, Patriot Bekasi, Patriot Bogor, Bandung, Jakarta, Depok dan Tangerang Raya.
Dikatakan Ketua Pelaksana, Om Dedi Suandi pihaknya sengaja menampilkan atraksi Debus untuk menunjukan dan mengenalkan kesenian khas Banten yang sudah kesohor hingga mancanegara ini.
"Mumpung ada member dari daerah lain, kita bisa kenalkan dan angkat pamor Debus. Bukan hanya sebagai atraksi hiburan semata, tapi juga menjadi ajang silaturahmi antar member dari seluruh Indonesia," imbuh Om Dedi.
Sementara itu pembina Pencak Silat Bandrong Macan Kumbang Rizki Ridho Putra, merasa terhormat bisa menampilkan atraksi Debus di hadapan komunitas otomotif se-Indonnesia.
"Kami membawakan tradisi dan hudaya Banten yang sudah ada sejak tahun 1500-an di jaman Sultan Maulana Hasanudin. Memang atraksinya sedikit berdarah, ekstrim dan bikin penasaran penonton. Namun semua ini cara kami menunjukan salah satu cara melestarikan budaya dan menyebarkan ajaran Islam seperti pendahulu kami dulu," jelas Rizki seraya menyebutkan ada beberapa atraksi yaitu Al Madad (paku bumi), Golok Maut, Tusuk Lidah, dan Debus Dugan.
Acara pengukuhan sendiri diikuti oleh sekitar 150 member, dengan menghadirkan Ketua DPRD Kota Cilegon Isro Miraj, Walikota Cilegon sebagai Anggota Kehormatan, pemberian plakat oenghargaan dari perwakilan chapter, dan ditutup dengan hiburan musik. (yogi)
Post A Comment: