Jakarta - Melalui presentasi yang disiarkan daring hari ini, manajemen PT Gudang Garam Tbk menyampaikan tinjauan kinerja Perseroan selama semester pertama tahun 2022. Dalam presentasinya, Perseroan memaparkan terjadinya penurunan volume atas produk-produknya, karena harga rokok meningkat sedangkan daya beli konsumen belum pulih sepenuhnya ke tingkat pra-COVID. 

Tren pasar sebagaimana diuraikan setahun sebelumnya masih berlanjut, meliputi beralihnya konsumen ke produk yang lebih murah, sebagaimana terlihat dari pertumbuhan volume penjualan industri kategori SKT (sigaret kretek tangan), hingga hampir mencapai 25%, dan produk rokok produsen kecil, yang dua-duanya cukainya lebih rendah.

Sepanjang enam bulan pertama tahun 2022, Perseroan membukukan penurunan volume penjualan sebesar 8,1% dari 45,6 miliar batang pada tahun 2021 menjadi 41,9 miliar batang pada tahun 2022. Pendapatan penjualan Perseroan sedikit meningkat sebesar 1,8 %, menjadi Rp 61,7 triliun, yang terjadi karena kenaikan harga jual terdorong oleh adanya kenaikan cukai sebesar 15,0% untuk produk SKM (sigaret kretek mesin) di tahun 2022 termasuk peningkatan PPN menjadi sebesar 9,9% yang berlaku efektif mulai April 2022.

Total biaya Perseroan mengalami peningkatan. Biaya pokok penjualan mengalami kenaikan sebesar 4,4%, dan beban usaha meningkat 9,2%.

Komponen terbesar penyebab kenaikan biaya pokok penjualan adalah beban cukai yang meningkat sebesar 10,7%, dari Rp 45,8 triliun menjadi Rp 50,7 triliun untuk 6 bulan pertama tahun 2022, kini mencapai level baru yakni 90% dari biaya pokok penjualan. Selain cukai, komponen biaya pokok penjualan lainnya relatif stabil.

Seiring keputusan pemerintah untuk melonggarkan kebijakan pembatasan sosial terkait virus COVID-19, daya beli konsumen belum kembali ke tingkat pra-COVID. Dampak COVID-19 terhadap perekonomian negara-negara di seluruh dunia dan konflik geopolitik belakangan ini yang menimbulkan kenaikan harga sumber daya energi dan pangan, akan dapat mengakibatkan peningkatan inflasi dalam waktu dekat. 

Pada titik tertentu, kenaikan harga akan dapat menyebabkan penurunan volume. Gudang Garam akan terus memantau situasi dengan seksama, dan berupaya mencari keseimbangan dengan menjaga agar produk-produknya tetap terjangkau sementara tetap memperhatikan manfaat yang dapat dinikmati semua pemangku kepentingan. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 30 Juni 2022 menyetujui pembagian dividen sebesar Rp 2.250 per lembar saham.

Ikhtisar Laporan Laba-Rugi Gudang Garam
Kenaikan cukai yang tidak disertai kenaikan harga jual secara proporsional mengakibatkan penurunan marjin mulai dari laba bruto yang terbawa turun sampai ke laba bersih.

Gudang Garam mampu mempertahankan posisi keuangan yang mantap. Total aset pada semester pertama meningkat 5,5% menjadi Rp 83,6 triliun dibandingkan setahun sebelumnya. Rasio total liabilitas terhadap ekuitas naik dari 30,1% menjadi 49,6% di akhir Juni 2022.

Tinjauan ke Depan
Indonesia mampu bertahan selama pandemi dan menghasilkan pendapatan ekspor yang positif.
Angka konsumsi dalam negeri mulai menunjukkan sedikit perbaikan sebagai dampak pelonggaran pembatasan sosial. Masalah eksternal, termasuk dampak COVID-19 terhadap perekonomian dan lonjakan harga energi dan pangan akibat konflik geopolitik yang terjadi di luar Indonesia terlihat akan mempengaruhi biaya hidup dalam jangka pendek. Dalam menghadapi situasi ini, Perseroan
akan terus mencari solusi berkelanjutan dalam mempertahankan kepentingan para pemangku kepentingan. (*/yogi)
OTOBanten

OTOBanten.id

OTOBanten.id merupakan Media Online Berita Otomotif Seputar Banten dan Nasional

Post A Comment: