Cilegon - Bagi anak klub atau komunitas otomotif, belum sah namanya kalau mobilnya belum dimodifikasi. Tingkatan modifikasinya pun bisa dari dasar, standar, middle hingga ekstrim.
Namun untuk memodifikasi sebuah mobil butuh persiapan matang, bahkan berbulan-bulan. Dari menentukan konsep, desain, mencari bengkel modifikasi hingga yang utama adalah menyiapkan dana.
Ya, untuk modifikasi dibutuhkan uang yang tidak sedikit. Untuk yang standar saja misalnya dengan bagian bemper depan-belakang, wing, hingga velg dibutuhkan minimal Rp 15 jutaan.
"Tapi kalau sudah hobi, berapapun nilainya akan ditempuh. Karena untuk sebuah modifikator dan pemilik mobil kepuasaan dan titel adalah tujuan akhirnya," ujar Dio Denise selaku Ketua Panitia Banten Auto Culture, Sabtu (25/2/2023).
Banten Auto Culture sendiri dikatakan Joe, ajang pertama otomotif di Banten di dalam Mal yang memadukan 2 konsep yaitu otomotif dan budaya yang diikuti oleh 160 mobil dan dibagi menjadi 3 kelas dari berbagai brand dan tipe.
"Kenapa kita ambil budaya, karena Banten kaya akan budaya seperti debus dan pencak silat yang sudah kesohor hingga luar negeri. Nah kenapa tidak kita bawa dan kenalkan kepada para peserta. Bahwa otomotif dan budaya bisa jalan bareng," beber Dio.
Ini dibuktikan, para peserta yang juga dari luar Banten terkesima bahkan merinding saat melihat atraksi debus yang berasal dari pesilat Bandrong Kota Cilegon.
Tak ketinggalan, acara ini juga menjadi ajang wisata keluarga bagi masyarakat Kota Cilegon karena eventnya digelar di dalam mall.
"Banyak warga yang nanya soal modifikasi hingga anak-anak mejeng di depan mobil untuk foto-foto. Ini juga sebagai ajang kita edukasi generasi muda tentang otomotif," imbuh Joe.
Post A Comment: