Serang - Puluhan jurnalis mendapat edukasi tentang motor listrik Honda EM1e dari PT Mitra Sendang Kemakmuran (MSK) sebagai Main Dealer sepeda motor Honda di Banten, Senin (12/8/2024).
Dalam kesempatan ini, Honda Banten diwakili oleh Opan Sopandi sebagai Instruktur Safety Riding, Sularno Technical Training dan Selvi Indriani PR & Corcom Honda Banten.
Sesi diawali dengan sosialisasi Safety Riding kepada awak jurnalis dengan tema memprediksi potensi kecelakaan di jalan.
"Terkadang pengendara motor tidak memperhatikan hal ini, dianggap remeh, tapi sangat penting. Jadi sebagai pengendara kita harus tetap waspada, dan bisa memprediksi segala kemungkinan/potensi bahaya yang ada di jalan raya," beber Opan yang juga menjelaskan dasar-dasar arus listrik pada motor.
Setelah mendapat edukasi Safety Riding, para jurnalis langsung mendapat materi Bedah Motor Honda EM1e yang dijelaskan oleh Sularno.
Pria yang akrab disapa Mas Larno ini mengatakan, terdapat beberapa komponen penting yang harus diketahui oleh masyarakat yang tertanam pada motor listrik produk Honda.
Ada beberapa bagian/fitur yang terdapat di motor Listrik Honda dan harus diketahui, diantaranya APS (Accelerator Position Sensor), Bank Angle Sensor, Honda Mobile Power Pack e: (batre listrik utama), 12 volt DC converter dan in wheel motor (motor penggerak utama).
Ia menjelaskan, yang pertama motor penggerak Honda EM1 e berada di roda belakang, sehingga keuntungannya adalah torsi yang besar dari motor listrik tidak turun karena kerugian gesek dari transmisi. Torsi EM1 e: sebesar 90 NM/25 RPM, termasuk cukup kuat untuk motor listrik sehingga tidak perlu khawatir untuk menanjak.
Namun, pada bagian velg ban belakang, terdapat lem khusus yang tidak boleh dibuka atau dibongkar secara individual saat melakukan perbaikan. Hal ini berpotensi menyebabkan kerusakan pada lem khusus, dan rawan masuk air ke dalam mesin.
"Pada bagian velg, ada bagian lem khusus yang mampu menangkal air masuk dan dilarang untuk di buka, dan ini bisa mengatasi kondisi banjir setinggi 30 sentimeter sehingga masih bisa aman untuk dilalui. Apabila dibuka maka mesin berpotensi untuk padam," katanya.
Ia menjelaskan, pada motor electrical ini juga tertanam fitur Power Limitation, atau fitur yang otomatis membatasi output tenaga yang dikeluarkan ketika Honda Mobile Power Packs (Battery Tenaga Motor Listrik-red) mengalami suhu 0 atau kurang, atau 54 atau lebih, kapasitas Honda Mobile Power Pack dibawah 10%, Suhu Power Control Unit : 80ºC atau lebih dan Suhu Motor listrik penggerak 105ºC atau lebih.
Diketahui motor EM1 e ini hanya memiliki batas kecepatan maksimal 45 kilometer per jam. Meski begitu konsumen tidak perlu melakukan servis rutin dan hanya cukup melakukan pengecekan aki dan baut saja.
"Kenapa bisa lebih awet, karena ada fitur indikator dengan gambar kura-kura yang menunjukkan pembatasan kecepatan apabila suhu mesin berada di level yang tinggi, motor akan melaju di kecepatan rata-rata 20 kilometer per jam, sehingga bisa lebih awet," ungkapnya.
Sularno mengaku, dalam motor listrik milik Honda ini memiliki tegangan arus listrik searah alias direct current (DC), sehingga masih aman disentuh secara langsung.
Akan tetapi, aliran listrik dari power control unit (PCU) menuju baterai utama dan penggerak motor di bagian velg ban belakang memiliki daya 50,26 volt saat mesin aktif, sehingga butuh kehati-hatian dan perlengkapan khusus untuk menyentuh komponen tersebut.
"Ada dua bagian yang tidak boleh dipegang secara langsung, pertama aliran dari PCU ke baterai utama dan ke mesin roller penggerak. Bagian sepeda motor ini tidak bisa dipegang secara langsung," paparnya. (yogi)
Post A Comment: